Penandatanganan MOU. Foto Kemeng.
EDUKASIA.ID. Surabaya - Ribuan peserta Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dari Kementerian Agama (Kemenag) bersiap menjalani seleksi tahap II.
Setelah lolos seleksi administrasi, sebanyak 7.920 dari 13.426 pendaftar akan menghadapi tes bakat skolastik dan kepribadian sebagai tahapan lanjutan sebelum menuju tahap akhir yakni wawancara.
Agar proses seleksi berlangsung objektif dan berkualitas, Kemenag melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) menggandeng dua lembaga profesional di bidang asesmen.
Keduanya adalah Pusat Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UIN Sunan Ampel Surabaya dan Applied Psychology Center (APC) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kolaborasi ini fokus pada penyusunan instrumen tes yang valid, terukur, dan relevan dengan karakter calon penerima beasiswa.
Kegiatan ini melibatkan pakar psikologi dari berbagai perguruan tinggi, seperti UNAIR, UGM, UNDIP, UIN Walisongo, UIN Malang, dan UIN Palembang, serta tim dari UIN Sunan Ampel sebagai tuan rumah.
"Tetapi juga harus memiliki akhlak mulia dan mampu menyelesaikan studi tepat waktu," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya karakter dan daya juang tinggi sebagai modal utama awardee BIB.
“Ia juga harus berkarakter kuat, berwawasan kebangsaan, dan menjunjung tinggi moderasi beragama,” tegas Ruchman di Surabaya, Jumat, 20 Juni 2025.
“Pengalaman kami dalam bidang asesmen psikologi menjadi bekal berharga untuk menyukseskan seleksi akademik dan skolastik calon awardee BIB,” ujar Muhid.
Sementara itu, Kepala PSPPP UIN Sunan Ampel, Kusaeri, menjelaskan bahwa penyusunan soal dilakukan secara kolaboratif untuk menghasilkan instrumen yang tepat sasaran.
"Kami ingin memastikan bahwa instrumen tes ini benar-benar mencerminkan kompetensi dan potensi calon penerima BIB," ujarnya.
Sebagai informasi, PUSPENMA merupakan lembaga strategis Kemenag yang bertugas dalam pembiayaan pendidikan agama dan keagamaan. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No 25 Tahun 2024, dan berada di bawah Sekretariat Jenderal Kemenag.
FGD di Surabaya juga dihadiri oleh Wakil Rektor II UIN Sunan Ampel, Prof. Dr. Wiwik Setiyani, M.Ag., pimpinan Fakultas Psikologi, serta sejumlah biro dan dosen.
Dari unsur PUSPENMA hadir Tria Sendy Santoso (Ketua Tim), Siska Merridian (Kasubtim), serta Adi Putro dan Silmy Ratu sebagai staf teknis.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kepala PUSPENMA Kemenag RI dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Rektor III.
Agar proses seleksi berlangsung objektif dan berkualitas, Kemenag melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) menggandeng dua lembaga profesional di bidang asesmen.
Keduanya adalah Pusat Pengukuran dan Pengujian Pendidikan (PSPPP) UIN Sunan Ampel Surabaya dan Applied Psychology Center (APC) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kolaborasi ini fokus pada penyusunan instrumen tes yang valid, terukur, dan relevan dengan karakter calon penerima beasiswa.
Soal Disusun Lewat FGD Bareng Pakar Psikologi
Proses penyusunan instrumen dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar pada 20–22 Juni 2025 di Surabaya.Kegiatan ini melibatkan pakar psikologi dari berbagai perguruan tinggi, seperti UNAIR, UGM, UNDIP, UIN Walisongo, UIN Malang, dan UIN Palembang, serta tim dari UIN Sunan Ampel sebagai tuan rumah.
Awardee BIB Harus Cerdas dan Berakhlak
Kepala PUSPENMA Kemenag RI, Ruchman Basori, menegaskan bahwa penerima beasiswa tidak cukup hanya unggul secara akademik."Tetapi juga harus memiliki akhlak mulia dan mampu menyelesaikan studi tepat waktu," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya karakter dan daya juang tinggi sebagai modal utama awardee BIB.
“Ia juga harus berkarakter kuat, berwawasan kebangsaan, dan menjunjung tinggi moderasi beragama,” tegas Ruchman di Surabaya, Jumat, 20 Juni 2025.
UIN Sunan Ampel Siap Jalankan Amanah
Komitmen UIN Sunan Ampel dalam mendukung proses seleksi disampaikan oleh Wakil Rektor III, Abdul Muhid.“Pengalaman kami dalam bidang asesmen psikologi menjadi bekal berharga untuk menyukseskan seleksi akademik dan skolastik calon awardee BIB,” ujar Muhid.
Sementara itu, Kepala PSPPP UIN Sunan Ampel, Kusaeri, menjelaskan bahwa penyusunan soal dilakukan secara kolaboratif untuk menghasilkan instrumen yang tepat sasaran.
"Kami ingin memastikan bahwa instrumen tes ini benar-benar mencerminkan kompetensi dan potensi calon penerima BIB," ujarnya.
Sebagai informasi, PUSPENMA merupakan lembaga strategis Kemenag yang bertugas dalam pembiayaan pendidikan agama dan keagamaan. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) No 25 Tahun 2024, dan berada di bawah Sekretariat Jenderal Kemenag.
FGD di Surabaya juga dihadiri oleh Wakil Rektor II UIN Sunan Ampel, Prof. Dr. Wiwik Setiyani, M.Ag., pimpinan Fakultas Psikologi, serta sejumlah biro dan dosen.
Dari unsur PUSPENMA hadir Tria Sendy Santoso (Ketua Tim), Siska Merridian (Kasubtim), serta Adi Putro dan Silmy Ratu sebagai staf teknis.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Kepala PUSPENMA Kemenag RI dan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Wakil Rektor III.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.