Ilustrasi. Foto Freepik.
EDUKASIA.ID - Pernah mendengar istilah teks argumentasi saat duduk di bangku sekolah? Jenis tulisan ini kerap muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama saat siswa diminta menyampaikan pendapat tentang suatu isu.
Namun, teks argumentasi sejatinya bukan sekadar wadah untuk menuangkan opini, melainkan ajang melatih kemampuan berpikir logis dan kritis.
Mengutip laman SMA IHHS, teks argumentasi adalah bentuk tulisan yang bertujuan menyampaikan pendapat atau sikap terhadap suatu topik, disertai dengan alasan dan bukti yang kuat. Tidak cukup hanya menyatakan setuju atau tidak setuju, penulis harus mampu menyusun gagasan secara sistematis untuk meyakinkan pembaca.
Struktur Teks Argumentasi
Terdapat tiga bagian utama yang menjadi fondasi penting:1. Pernyataan Pendapat (Tesis)
Bagian pembuka ini berfungsi sebagai arah utama tulisan. Di sini, Anda menyampaikan sikap atau pandangan terhadap suatu isu. Pernyataan pendapat tidak sekadar menunjukkan setuju atau tidak, melainkan posisi yang tegas dan logis untuk dijelaskan lebih lanjut.Contoh: “Ponsel sebaiknya diizinkan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung, dengan aturan yang jelas dan terkontrol.”
2. Alasan dan Bukti Pendukung (Argumentasi)
Setelah menyatakan pendapat, Anda perlu memperkuatnya dengan alasan dan bukti. Argumentasi ini dapat berupa data, hasil penelitian, observasi, maupun fakta relevan dalam kehidupan sehari-hari.Semakin logis dan terstruktur penyampaian alasannya, semakin besar kemungkinan pembaca menerima dan mempertimbangkan pendapat Anda.
3. Penegasan Ulang (Reiteration)
Bagian penutup ini berfungsi untuk mempertegas kembali posisi Anda secara ringkas. Penegasan ulang bukan hanya pengulangan, tetapi juga penguatan terhadap argumen yang telah disampaikan, serta dapat disertai ajakan atau dorongan kepada pembaca untuk berpikir atau bertindak.Struktur yang sistematis akan membantu tulisan Anda tetap fokus, logis, dan tidak melebar ke luar topik. Seperti halnya sebuah orkestra, teks argumentasi yang baik memerlukan pembukaan yang kuat, isi yang padat, dan penutup yang berkesan.
Langkah-Langkah Menulis Teks Argumentasi
1. Pilih Topik yang Relevan dengan Kehidupan Anda
Mulailah dengan topik yang dekat dengan keseharian atau yang sedang banyak dibicarakan. Topik-topik seperti penggunaan media sosial, lingkungan hidup, hingga dunia pendidikan seringkali menarik untuk dikaji dan diperdebatkan.Contoh: “Apakah ujian nasional masih relevan di era digital?” atau “Seberapa penting peran organisasi siswa di sekolah?”
2. Kumpulkan Informasi dan Bukti yang Valid
Argumentasi yang kuat berangkat dari data yang akurat. Carilah informasi dari sumber terpercaya seperti artikel ilmiah, pendapat ahli, atau berita aktual. Hindari membuat pernyataan tanpa dasar.Tips: Catat sumber-sumber tersebut untuk memudahkan saat penulisan dan menghindari plagiarisme.
3. Susun Kerangka Tulisan Sesuai Struktur Argumentasi
Kerangka akan menjadi peta dalam menulis. Anda dapat memulainya dengan menyusun:- Tesis (pendapat awal),
- Argumentasi (alasan dan bukti),
- Penutup (penegasan ulang).
4. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Meyakinkan
Pilihlah kata-kata yang lugas dan mudah dimengerti. Gunakan kalimat yang logis dan meyakinkan, tanpa harus terdengar rumit. Gaya bahasa yang sopan namun tetap kuat dalam logika akan membantu Anda menyampaikan argumen secara efektif.Tambahkan variasi dalam struktur kalimat, dan bila perlu, gunakan analogi atau pertanyaan retoris untuk memberikan daya tarik pada tulisan.
5. Tinjau dan Perbaiki Tulisan Anda
Setelah selesai menulis, luangkan waktu untuk membaca ulang. Perhatikan bagian yang kurang jelas, terlalu panjang, atau lemah dari segi argumen. Anda juga bisa meminta orang lain untuk memberikan masukan.Proses revisi akan menyempurnakan tulisan dan meningkatkan kualitas argumentasi yang Anda sampaikan
Itulah ulasan mengenai struktur dan langkah-langkah menulis teks argumentasi. Semoga bermanfaat.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.