Menag melepas perwakilan mahasiswa Program PKUMI untuk mengikuti program short course di Amerika Serikat. Foto Kemenag.
EDUKASIA.ID - Sebanyak 19 mahasiswa Program Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) dilepas untuk mengikuti program short course di Amerika Serikat. Dua di antaranya adalah Tubagus Alasna Arzamukirom asal Pemalang, Jawa Tengah, dan Firda Rini asal Aceh.
Keduanya akan menempuh studi singkat selama tiga bulan di kampus ternama dunia. Tubagus terpilih melanjutkan program di Harvard University, sementara Firda akan belajar di University of California, Riverside.
Tubagus mengaku motivasinya mengikuti program ini adalah kesempatan belajar lintas agama dan perdamaian di Harvard.
“Nama kampusnya saja sudah Religion and Peace. Jadi, kita bisa belajar tidak hanya Islam, tapi juga berbagai agama di dunia,” ujarnya.
Ia menceritakan proses seleksi yang dilalui cukup ketat. Dari 88 peserta angkatan, hanya 10 yang berhasil lolos ke Harvard. Syaratnya pun berlapis, mulai dari kemampuan membaca kitab turats, kelancaran berbahasa Arab, hingga wawancara dengan bahasa Arab.
“Seleksinya benar-benar ketat, jadi persiapan itu wajib. Tanpa persiapan, mustahil bisa lolos,” tambahnya, Kamis, 11 September 2025.
Sementara itu, Firda menuturkan motivasinya adalah memperluas wawasan keulamaan sekaligus memperkuat penguasaan bahasa internasional.
“Belajar Islam di negara yang mayoritasnya non-Muslim itu tantangan tersendiri. Selain itu, saya ingin menambah relasi internasional untuk menunjang pendidikan dan karier ke depan,” ujar mahasiswa asal Aceh tersebut.
Firda menjelaskan, seleksi yang ia jalani mencakup penilaian akademik sejak semester awal, tes bahasa Arab dan Inggris, hingga wawancara kitab.
“Kami sempat diberi pilihan negara tujuan, tapi keputusan akhir tetap di Amerika Serikat,” ungkapnya.
Di Harvard, Tubagus berharap bisa mendapatkan pengalaman berharga tentang toleransi dan perdamaian antaragama.
“Saya ingin menunjukkan kepada penerus bangsa bahwa kita harus hidup beragama dengan penuh toleransi, bukan hanya mempertahankan agama sendiri,” katanya.
Firda yang akan melanjutkan studi di fakultas Study of Religion juga menegaskan pentingnya persiapan bahasa.
“Bahasa adalah kunci untuk menjelajahi dunia. Jadi, teman-teman yang ingin ikut jejak ini harus mantapkan bahasa dan targetnya sejak awal,” pesannya.
Pelepasan para mahasiswa ini dilakukan dalam acara resmi yang digelar PKUMI. Program short course tersebut diharapkan bisa memperkuat kualitas kader ulama muda Indonesia sekaligus membuka wawasan global melalui interaksi lintas budaya dan agama.
“Kalian semua adalah duta Indonesia. Jagalah nama baik bangsa, hindari konflik, dan waspada terhadap dinamika sosial serta kriminalitas di sana,” pesan Menag Nasaruddin Umar saat melepas keberangkatan mereka.



.png)




Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.