6 Hal yang Dapat Menghalangi Terkabulnya Doa

Ma'rifah Nugraha
0
Ilustrasi. Foto Freepik.

EDUKASIA.ID - Doa merupakan salah satu bentuk ibadah utama dalam Islam. Melalui doa, seorang muslim dapat menyampaikan permohonan, harapan, dan keluh kesah kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Doa itu adalah ibadah.” (HR. At-Tirmidzi).

Namun, dalam praktiknya tidak semua doa langsung dikabulkan. Ada sejumlah faktor yang dapat menjadi penghalang, sehingga doa seorang hamba tidak sampai terkabulkan. Hal ini dijelaskan oleh Imam Ibnu Rajab dalam kitab Jami’ul ‘Ulum wal Hikam.

Dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag), sedikitnya ada enam perkara yang bisa menjadi penghalang doa, yaitu:

1. Mengonsumsi Barang Haram

Barang haram, baik dari zatnya maupun cara memperolehnya, bisa menjadi penghalang doa. Rasulullah SAW bersabda:

أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ الدَّعْوَةِ

“Perbaikilah makananmu, niscaya doamu akan dikabulkan.”

Haram pada zat contohnya daging babi dan bangkai, sementara haram dari sisi perolehan misalnya makanan dari hasil mencuri, riba, atau judi. Hal ini juga berlaku untuk pakaian dan barang lain yang diperoleh dengan cara tidak halal.

2. Melalaikan Kewajiban

Doa juga sulit terkabul ketika seorang hamba meninggalkan kewajiban seperti shalat dan puasa. Hak untuk dikabulkan doa berbanding lurus dengan kewajiban menunaikan syariat.

Ibnu Rajab mengutip kisah Nabi Musa AS. Allah berfirman kepadanya:

يَا مُوسَى، لَوْ رَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى يَنْقَطِعَ مَا نَظَرْتُ فِي حَاجَتِهِ حَتَّى يَنْظُرَ فِي حَقِّي

“Wahai Musa, sekalipun ia mengangkat kedua tangannya hingga putus, Aku tidak akan memperhatikan kebutuhannya sampai ia memperhatikan hak-Ku.”

3. Kurang Amal Saleh

Amal saleh bisa menjadi wasilah (perantara) terkabulnya doa. Sebaliknya, doa tanpa amal saleh diibaratkan seperti memanah tanpa tali busur. Wahb bin Munabbih berkata:

مَثَلُ الَّذِي يَدْعُو بِغَيْرِ عَمَلٍ كَمَثَلِ الَّذِي يَرْمِي بِغَيْرِ وَتَرٍ

“Perumpamaan orang yang berdoa tanpa amal, seperti memanah tanpa tali busur.”

Hal ini diperkuat dengan kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua. Mereka bertawasul dengan amal saleh masing-masing, hingga Allah membuka jalan keluar untuk mereka.

4. Kurang Bersikap Wara’

Wara’ berarti berhati-hati dari perkara haram dan syubhat. Sikap inilah yang dapat memudahkan terkabulnya doa. Umar bin Khattab RA berkata:

بِالْوَرَعِ عَمَّا حَرَّمَ اللَّهُ يَقْبَلُ اللَّهُ الدُّعَاءَ وَالتَّسْبِيحَ

“Dengan wara’ dari apa yang Allah haramkan, Allah akan menerima doa dan tasbih.”

Orang yang meremehkan perkara haram sejatinya sedang menutup pintu doanya sendiri.

5. Lupa Daratan

Menghadapkan diri kepada Allah hanya ketika susah, lalu melupakan-Nya saat lapang, juga bisa menjadi penghalang doa. Hal ini digambarkan dalam sebuah syair:

نَحْنُ نَدْعُو الإِلٰهَ فِي كُلِّ كَرْبٍ * ثُمَّ نَنْسَاهُ عِنْدَ كَشْفِ الْكُرُوبِ
كَيْفَ نَرْجُو اسْتِجَابَةً لِدُعَاءٍ * قَدْ سَدَدْنَا طَرِيقَهَا بِالذُّنُوبِ

“Kita berdoa kepada Allah di setiap kesusahan, lalu melupakan-Nya saat kesusahan telah diangkat. Bagaimana mungkin kita berharap doa dikabulkan, sementara kita sendiri telah menutup jalannya dengan dosa-dosa.”

6. Gemar Bermaksiat

Maksiat adalah salah satu penghalang terbesar doa. Semakin banyak dosa dilakukan, semakin tertutup jalan terkabulnya doa. Ulama salaf berpesan:

لَا تَسْتَبْطِئِ ٱلْإِجَابَةَ وَقَدْ سَدَدْتَ طُرُقَهَا بِٱلْمَعَاصِي

“Janganlah engkau merasa lambatnya ijabah doa, padahal engkau sendiri telah menutup jalannya dengan maksiat.”

Itulah enam perkara yang dapat menghalangi terkabulnya doa. Seorang muslim hendaknya berhati-hati menjaga diri dari hal-hal tersebut, sekaligus memperbanyak amal saleh agar doa lebih mudah diijabah. Wallahu a’lam.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top