Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S3 Dalam Negeri Kementerian Agama tahun 2025. Foto Kemenag.
EDUKASIA.ID - Lebih dari 2.100 orang mendaftar Bantuan Penyelesaian Pendidikan (BPP) S3 Dalam Negeri Kementerian Agama tahun 2025. Angka itu menunjukkan tingginya minat para akademisi dan tenaga pendidik untuk menyelesaikan pendidikan program doktoral.
Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kemenag, Ruchman Basori, mengatakan tingginya jumlah pendaftar menegaskan pentingnya keberlanjutan program BPP.
"Animo yang sangat besar menunjukan bahwa sosialisasi program dan kegiatan Puspenma Kemenag sudah bagus, menyeluruh, dan sistemik," ujar alumni IAIN Walisongo ini.
“Kami bangga bahwa masyarakat sebagai user telah memahamai pelbagai layanan bantuan dan beasiswa yang ada pada Kemenag, termasuk BPP S3 Dalam Negeri,” tambah Ruchman di Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Ruchman menjelaskan, BPP membantu dosen, guru, ustadz, kyai, tenaga kependidikan, dan alumni PTK untuk membiayai penyelesaian pendidikan program S3. Bantuan bisa digunakan untuk SPP, biaya penulisan disertasi, pengadaan literatur, penerbitan jurnal bereputasi sebagai syarat kelulusan, hingga biaya operasional penyelesaian pendidikan lainnya.
Verifikasi dan validasi berkas dijadwalkan pada 16-17 Oktober 2025, dan 100 penerima BPP akan ditetapkan.
Ruchman menyebut Puspenma tengah berkomunikasi dengan LPDP untuk kemungkinan penambahan anggaran. "
"Semoga dapat memberikan tambahan anggaran dari optimalisasi program beasiswa pada tahun 2025,” ujar aktivis 1998 ini.
Ditanya mengenai “tagihan” kepada penerima BPP, Ruchman menegaskan bantuan tersebut diharapkan membuat disertasi selesai tepat waktu.
Tambahan informasi, BPP S3 Dalam Negeri adalah salah satu program Puspenma. Program lain meliputi Beasiswa Indonesia Bangkit S1, S2, dan S3 Dalam Negeri serta S2 dan S3 Luar Negeri; Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) pada pendidikan dasar dan menengah keagamaan; KIP Kuliah pada pendidikan tinggi keagamaan; Bantuan Program Riset Kolaboratif MoRA The Air Fund; serta program non-gelar seperti LAPP, pelatihan moderasi beragama, pelatihan multimedia pesantren, dan berbagai investasi pendidikan lainnya.
Kegiatan verifikasi dan validasi diikuti oleh 30 verifikator. Turut hadir Ketua Tim Kerja Beasiswa Gelar Siti Maria Ulfah, Ketua Tim Kerja PIP Sendi Tria Santoso, Ketua Tim Kerja Investasi Pendidikan, Kerjasama dan Riset Hendro Dwi Antoro, serta para kasubtim dan pegawai Puspenma lainnya.
Ditanya mengenai “tagihan” kepada penerima BPP, Ruchman menegaskan bantuan tersebut diharapkan membuat disertasi selesai tepat waktu.
“Bantuan sebanyak 30 juta rupiah diharapkan menjadi stimulant agar mereka semangat menyelesaiakan studi dan menjadi doktor,” jelasnya.
Pada 2025, Puspenma Kemenag menerima 1.029 awardee, 79 di antaranya memilih S2 dan S3 ke luar negeri. Ruchman berharap layanan beasiswa dan bantuan pendidikan ini bisa menjangkau lebih banyak putra-puteri terbaik Kemenag di masa mendatang.
Pada 2025, Puspenma Kemenag menerima 1.029 awardee, 79 di antaranya memilih S2 dan S3 ke luar negeri. Ruchman berharap layanan beasiswa dan bantuan pendidikan ini bisa menjangkau lebih banyak putra-puteri terbaik Kemenag di masa mendatang.
Tambahan informasi, BPP S3 Dalam Negeri adalah salah satu program Puspenma. Program lain meliputi Beasiswa Indonesia Bangkit S1, S2, dan S3 Dalam Negeri serta S2 dan S3 Luar Negeri; Bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) pada pendidikan dasar dan menengah keagamaan; KIP Kuliah pada pendidikan tinggi keagamaan; Bantuan Program Riset Kolaboratif MoRA The Air Fund; serta program non-gelar seperti LAPP, pelatihan moderasi beragama, pelatihan multimedia pesantren, dan berbagai investasi pendidikan lainnya.
Kegiatan verifikasi dan validasi diikuti oleh 30 verifikator. Turut hadir Ketua Tim Kerja Beasiswa Gelar Siti Maria Ulfah, Ketua Tim Kerja PIP Sendi Tria Santoso, Ketua Tim Kerja Investasi Pendidikan, Kerjasama dan Riset Hendro Dwi Antoro, serta para kasubtim dan pegawai Puspenma lainnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.