Menag Nasaruddin Umar bersama awak media. Foto Kemenag.
EDUKASIA.ID - Bangunan musala di asrama putra Pondok Pesantren Al-Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Selasa, 30 September 2025 sekitar pukul 15.00 WIB. Sejumlah santri dan jemaah mengalami luka, bahkan ada yang sempat terjebak dalam reruntuhan.
Adapun Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan doa dan dukungan kepada keluarga korban.
“Selain berdoa, kita juga memiliki bantuan yang segera dipenuhkan dalam rangka penyelamatan keadaan yang ada di sini, supaya bisa menjadi kondisinya lebih baik," ujar Nasaruddin Umar ketika menjumpai keluarga korban di posko pencarian.
Ia berharap para santri yang menjadi korban tidak mengalami trauma berkepanjangan.
“Dan semoga santri-santri yang mendapat ujian sebisa mungkin tidak terjadi trauma,” lanjutnya.
Menurut Nasaruddin, Kemenag bekerja sama dengan sejumlah lembaga, termasuk Baznas dan lembaga keuangan, untuk mendukung pemulihan keluarga pesantren yang terdampak musibah.
Bersama dengan lembaga-lembaga lain, lanjut dia, seperti Baznas dan lembaga-lembaga keuangan yang lain juga memberikan bantuan kepada para keluarga besar di keadaan ini.
Menag menegaskan langkah pertama yang dilakukan adalah menenangkan para korban dan keluarganya.
“Pendekatan pertama akan dilakukan adalah menstabilkan emosi, bagaimana menciptakan satu kondisi yang memungkinkan semuanya kita bisa berpikir objektif, bisa berpikir positif,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengapresiasi kinerja Basarnas yang terus melakukan pencarian korban di lokasi musibah.
“Basarnas ini kan juga mencari lubang-lubang untuk mengebor dari bawah. Saya kira Basarnas sangat berpengalaman panjang ini, dan saya juga berterima kasih kepada rekan-rekan Basarnas, yang sudah 24 jam bekerja,” pungkasnya.
“Selain berdoa, kita juga memiliki bantuan yang segera dipenuhkan dalam rangka penyelamatan keadaan yang ada di sini, supaya bisa menjadi kondisinya lebih baik," ujar Nasaruddin Umar ketika menjumpai keluarga korban di posko pencarian.
Ia berharap para santri yang menjadi korban tidak mengalami trauma berkepanjangan.
“Dan semoga santri-santri yang mendapat ujian sebisa mungkin tidak terjadi trauma,” lanjutnya.
Menurut Nasaruddin, Kemenag bekerja sama dengan sejumlah lembaga, termasuk Baznas dan lembaga keuangan, untuk mendukung pemulihan keluarga pesantren yang terdampak musibah.
Bersama dengan lembaga-lembaga lain, lanjut dia, seperti Baznas dan lembaga-lembaga keuangan yang lain juga memberikan bantuan kepada para keluarga besar di keadaan ini.
Menag menegaskan langkah pertama yang dilakukan adalah menenangkan para korban dan keluarganya.
“Pendekatan pertama akan dilakukan adalah menstabilkan emosi, bagaimana menciptakan satu kondisi yang memungkinkan semuanya kita bisa berpikir objektif, bisa berpikir positif,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengapresiasi kinerja Basarnas yang terus melakukan pencarian korban di lokasi musibah.
“Basarnas ini kan juga mencari lubang-lubang untuk mengebor dari bawah. Saya kira Basarnas sangat berpengalaman panjang ini, dan saya juga berterima kasih kepada rekan-rekan Basarnas, yang sudah 24 jam bekerja,” pungkasnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.