Teknik Easy and Fun Menyusun Soal Jumbled Sentence dengan Menggunting Kalimat dalam Kerja Kelompok

Foto: pixabay
Semarang. EDUKASIA.ID. Hakikat Pendidikan bukan belajar fakta-fakta tetapi melatih otak untuk berfikir, seperti yang diungkapkan Albert Einstein ”Education is not the learning of facts, but the training of mind to think”.

Salah satu cara melatih otak untuk berfikir adalah melalui belajar mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah. Ada banyak materi yang telah tersusun di dalam silabus mata pelajaran Bahasa Inggris yang wajib diajarkan kepada siswa diantaranya adalah Narrative text. Narrative text adalah jenis teks dalam Bahasa Inggris untuk menceritakan suatu cerita yang memiliki rangkaian peristiwa kronologis yang saling terhubung. 

Tujuan dari teks ini adalah untuk menghibur pembaca tentang suatu kisah atau cerita. Jenis teks ini biasanya ditampilkan dengan beberapa bentuk soal seperti mencari informasi tersurat dan tersirat dari teks, mengisi rumpang, benar salah, maupun mengurutkan kalimat (Jumbled Sentence) menjadi paragraf yang padu/koheren.

Jumbled sentence sebagai salah satu bentuk soal dalam Narrative teks sering menjadi momok tersendiri bagi siswa. Siswa sering kali mengeluh tidak mengerti arti kalimat dalam Bahasa Inggris apalagi harus mengurutkan kalimat agar menjadi paragraph yang padu/koheren dan sebuah cerita yang runtut. Kesulitan-kesulitan yang dialami para siswa ini menuntut guru untuk kreatif menghadirkan pembelajaran yang mudah dan menyenangkan agar kegiatan belajar menjadi bermakna tidak hanya sebatas mengerjakan soal dan selesai tanpa ada kesan belajar.

Dalam kondisi ini, kerja dalam kelompok dapat menjadi alternatif tehnik menyelesaikan tantangan soal Jumbled Sentence. Dengan kerja kelompok siswa tidak perlu merasa kesulitan sendiri meyelesaikan soal Jumbled Sentence. Ada kawan yang bisa diajak berdiskusi dan bertukar ide. Pembelajaran akan dirasa mudah dengan belajar kelompok. Ditambah tehnik menggunting dan menempel kalimat-kalimat dapat menambah suasana yang menyenangkan seperti di masa TK dulu. Dua tehnik ini dipadukan dalam rangka menciptakan pembelajaran yang mudah dan menyenangkan dalam mengatasi soal Jumbled Sentence dalam Narrative text.

Mengurutkan kalimat acak menjadi paragraf yang padu/koheren sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang sulit, tetapi siswa harus jeli mengamati dan memahami makna setiap kalimat. Guru dapat menjelaskan terlebih dahulu kepada para siswa tentang cara mengerjakan Jumbled Sentence sebagai berikut:
  1. Tentukan kalimat pendahuluan yang menjelaskan tentang topic/hal yang dibahas, biasanya menyebutkan nama orang/benda/hal yang akan di bahas
  2. Perhatikan konjungsi/kata hubung. Kata hubung biasanya menghubungkan dua peristiwa/hal yang berurutan.
  3. Perhatikan keterangan waktu karena kata ini menunjukkan urutan peristiwa.
  4. Perhatikan kalimat penutup. Dalam teks narrative bagian penutup berupa resolusi (penyelesaian masalah).
Setelah guru menjelaskan tentang cara mengerjakan soal Jumbled Sentence, guru dapat memulai membentuk beberapa kelompok sesuai dengan persebaran tingkat kepandaian dan gender agar kerja dalam kelompok dalam berjalan lancar. Alasan kenapa pembagian kelompok menggunakan pertimbangan ini karena sering terjadi kelompok-kelompok “mati gaya” lantaran hanya beranggotakan para siswa yang belum mengusai mata pelajaran yang diajarkan dan juga sesama gender sering tidak optimal misal kelompok siswi cenderung lebih banyak ngobrol dan kelompok siswa kurang “greget” untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan guru.

Setelah kelompok-kelompok terbentuk, siswa dapat berkumpul dan duduk berdekatan dengan teman satu kelompoknya. Guru dapat melanjutkan langkah berikutnya yaitu menjelaskan apa yang harus dikerjakan siswa bersama dengan para anggota kelompoknya. Membagikan kertas yang berisi kalimat-kalimat acak dalam beberapa paragraph dan kertas kosong untuk menempel hasil kerja kelompok kepada masing-masing kelompok merupakan langkah selanjutnya yang dapat dilakukan oleh guru. 

Kemudian para siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya sebelum mereka mulai menggunting dan menempel kalimat-kalimat tersebut menjadi paragraf yang padu/koheren. Setelah berdiskusi dengan teman dalam kelompoknya, anggota kemlompok dapat mulai menggunting kalimat-kalimat dalam paragraph dan menempelnya dalam kertas kosong yang telah diberikan oleh guru.

Untuk kegiatan menggunting dan menempel ini, siswa dapat menyediakan alat dan bahan dari rumah masing-masing karena satu hari sebelum jadwal mata pelajaran Bahasa Inggris, guru sudah memberikan pengumumun agar siswa membawa gunting atau lem dari rumah masing-masing. Awalnya para siswa bertanya-tanya buat apa membawa gunting dan lem dari rumah. Mereka penasaran untuk apa alat dan bahan tersebut. Satu langkah untuk membuat para siswa penasaran akan menimbulkan gairah belajar tersendiri bagi para siswa karena selama ini langkah semacam ini belum pernah mereka lakukan.

Kegiatan menggunting dan menempel ini rupanya menjadi satu agenda yang menyenangkan yang dilakukan oleh para siswa. Mereka dapat merasakan kembali suasana saat mereka duduk di taman kanank-kanak atau d bangku sekolah dasar. Pengalaman ini menjadi kesan tersendiri bagi para siswa yang sehari-hari lebih sering disuguhi kegiatan belajar monoton klasikal diterangkan oleh guru dan mengerjakan soal-soal.

Setelah batas waktu yang ditentukan, kelompok yang dapat menyelesaikan lebih awal hasil kerja kelompoknya mendapat kesempatan tampil di depan kelas dan mendapatkan hadiah kecil dari guru sebagai reward atas kerja tim yang hebat dalam kelompoknya.

Tiada kata menyerah untuk seorang guru selalu berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan kegiatan belajar yang menyenangkan. Tehnik yang telah diterapkan ini dapat dicoba untuk materi Recount text maupun Procedure text. Selamat mencoba dan mengembangkan tehnik ini!

Penulis: Umroh, S.Pd, Guru Bahasa Inggris pada MTs N Kota Pasuruan  

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top