Inspiratif! Tuntaskan Skripsi Hingga Wafat, Wisuda Hariyo Digantikan Sang Ayah

Drs Budiyono saat menerima ijazah anaknya, almarhum Hariyo Triyuli Subagio, dari rektor UIN Walisongo. Foto ist.
Semarang. EDUKASIA.ID - Suasana prosesi wisuda UIN Walisongo Semarang yang digelar di Gedung pada di Auditorium 2 Kampus 3 pada Kamis (9/2/2023) mendadak hening penuh haru, saat nama wisudawan Hariyo Triyuli Subagio dipanggil untuk menerima ijazah.

Sesaat dua orang paruh baya maju menuju panggung wisuda, yaitu Drs Budiyono dan Siti Lestari. Keduanya adalah orangtua dari Hariyo Triyuli Subagio, wisudawan yang ternyata telah wafat beberapa hari sebelum pelaksanaan wisuda.

Sontak seluruh mata wisudawan dan undangan menatap pasangan suami istri yang melangkah beriringan ke depan deretan rektor dan pimpinan perguruan tinggi keagamaan negeri tersebut.

Budiyono tak kuasa menahan air mata saat menerima ijazah anaknya yang diserahkan langsung oleh Rektor UIN Walisongo Prof.Dr. Imam Taufiq, M.Ag di Auditorium 2 Kampus 3 Semarang.

Almarhum Hariyo Triyuli Subagio, S.Sos, meninggal pada 23 Januari 2023. Di tengah perjuangannya melawan sakitnya ia tetap peduli dengan pendidikan.

Alumni jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi tersebut berhasil menuntaskan penelitian skripsinya yang berjudul Bimbingan Agama Islam untuk meningkatkan Religiusitas Pedagang Asongan di Sekolahan Terminal “Sakila Kerti” Kota Tegal.

Bagi kedua orang tuanya, almarhum merupakan Sosok anak yang tidak banyak bicara, sedikit tertutup, dan penurut terhadap orang tua. Dengan hobinya bermain futsal, bulutangkis dan bersepeda, semasa hidupnya selalu meminta doa kepada keluarga agar cepat sembuh dari penyakitnya. 

Hariyo anak yang soleh, tidak pernah macam-macam dan taat dalam beragama. Bahkan di perjuangan melawan sakitnya dia tidak pernah mengeluh dan tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.

Dr.Ema Hidayanti, M.S.I. Ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam menyampaikan, “Almarhum meskipun dalam kondisi sakit dan menjalani kemoterapi tetap mengerjakan skripsi dengan baik. Biasanya setiap habis pengobatan di rumah sakit selalu bimbingan diantar oleh Ayahnya," ujarnya.

Hariyo merupakan Anak terakhir dari 3 bersaudara tersebut mengidap penyakit Kanker Paru-paru sejak tahun 2021. Hariyo mengungkapkan kepada ibunya bahwa dirinya sangatlah ingin wisuda dan menyampaikan terima kasih kepada dosen atas semua nasehat dan motivasinya, para dosen memahami dan mengerti kondisinya.

Almarhum Hariyo memberikan contoh dari sebuah hadist untuk mencari ilmu sejak buaian hingga ke liang lahat.

Dalam momen wisuda yang penuh hidmat, bersama jajaran senat, ribuan wisudawan dan tamu undangan dengan dipimpin oleh Wakil Rektor UIN Walisongo sejenak mengajak berdoa untuk mendiang Hariyo, “ Semoga almarhum diterima di sisi Allah dan keluarga ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ajak wakil rektor.

Sedianya, Almarhum Hariyo turut diwisuda dan menjadi bagian yang dari 1518 mahasiswa UIN Walisongo mengikuti prosesi wisuda periode Februari 2023.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top