Inilah Setiawan Widiyoko, Dosen Unissula yang Disertasinya Soroti Pengadaan Tanah

Dosen Unissula, Setiawan Widiyoko SH MKn, raih gelar doktor di Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Sultan Agung Semarang (Unissula). Foto ist.

Semarang. EDUKASIA.ID - Isu pengadaan tanah yang diangkat oleh dosen Unissula, Setiawan Widiyoko SH MKn, mengantarnya meraih gelar doktor di Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Sultan Agung Semarang (Unissula).
Judul disertasinya rekonstruksi hukum pemberian besaran ganti kerugian pembebasan tanah untuk kepentingan umum berbasis nilai keadilan.

Menurutnya, tanah mempunya arti penting dalam kehidupan manusia karena mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai social asset dan capital asset.

Setiawan yang mengikuti prosesi wisuda ke 87 pertengahan Desember 2023 tersebut menyoroti pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang selama ini dinilainya belum memenuhi aspek keadilan.

Dikutip dari laman Unissula, penelitian dosen Fakultas Hukum tersebut mengungkap , pelaksanaan ganti kerugian pada pengadaan tanah guna pembangunan untuk kepentingan umum di Indonesia saat ini masih belum berkeadilan.

Hal ini terlihat dengan adanya persoalan ketidak jelasan lama pelunasan ganti kerugian tanah pasca dilakukannya penentuan lokasi. Tidak jelasnya patokan dalam hal penentuan besaran ganti kerugian, serta kurangnya transparansi proses ganti rugi kepada masyarakat terdampak.

Adapun kelemahan dalam sistem ganti kerugian juga terkait peraturan perundang-undangan. Baik itu Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 dan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum tidak memuat secara jelas lama pelunasan ganti kerugian. Besaran ganti kerugian, serta keterlibatan masyarakat terkait ganti kerugian pada pengadaan tanah guna pembangunan untuk kepentingan umum. Dalam disertasinya ia berhasil membuat berbagai rumusan penting terkait ganti rugi yang lebih berkeadilan.

Setiawan sendiri selain menjadi dosen, juga diamanti sebagai Kepala UPT Pemasaran dan Kehumasan Unissula.

Selain itu, diluar akademik dan pekerjaan, dalam kemasyarakatan dirinya juga banyak berkecimpung. Salah satunya dalam Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Grobogan dimana dirinya didapuk sebagai sekretaris jenderal (Sekjen).

Dirinya lebih memilih tetap membagi waktu berkontribusi pada masyarakat meski sibuk dalam pekerjaan “Sesibuk apapun pekerjaan kita akan menjadi hal yang positif dan membahagiakan jika kita bisa berkontribusi bagi masyarakat. Karena kita lahir dan dibesarkan di masyarakat. Kontribusi itu bisa dalam hal apa saja bisa pemikiran, saran, tenaga, waktu, uang, sesuai kapasitas kita masing- masing,” ungkapnya.

Untuk itu, ia punya kiat untuk tetap bugar meski ritme kerjanya sangat padat. “Olahraga itu penting. Setidaknya sepekan tiga kali saya sempatkan untuk tenis. Kalau sudah tenis bersama teman teman rasa- semua kepenatan hilang. Selain tenis saya juga suka olahraga lari dan berenang,” pungkasnya.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top