Apa Itu Brain Rot? Ini Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya

Ma'rifah Nugraha
0
Ilustrasi. Foto Freepik.

EDUKASIA.ID - Taukah Anda, terlalu sering menonton video receh di media sosial bisa menurunkan kemampuan otak kita untuk berpikir?

Fenomena ini dikenal dengan istilah brain rot, dan meskipun bukan gangguan medis resmi, dampaknya nyata dan bisa mengganggu produktivitas harian. Apa sebenarnya brain rot itu dan bagaimana cara mengatasinya?

Apa Itu Brain Rot?

Melansir Hello Sehat, brain rot adalah istilah yang merujuk pada penurunan kemampuan berpikir akibat terlalu sering mengonsumsi konten berkualitas rendah, terutama di internet. Istilah ini mulai populer dan bahkan dinobatkan sebagai Oxford Word of the Year pada tahun 2024 lalu.

Sebenarnya, menonton konten ringan atau lucu tidak sepenuhnya buruk. Kita semua butuh hiburan untuk melepas penat. 

Tapi, jika dikonsumsi secara berlebihan, otak kita bisa ‘malas’ untuk berpikir mendalam. Akibatnya, kita jadi mudah terdistraksi, sulit fokus, dan kehilangan semangat untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih serius.

Ciri-Ciri Brain Rot

Brain rot bisa dialami siapa saja anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa. Beberapa tanda umum yang sering muncul antara lain:
  • Kecanduan media sosial
  • Sulit tidur
  • Mata sering lelah atau sakit kepala
  • Terlalu banyak menerima informasi yang tidak penting
  • Menurunnya kemampuan konsentrasi dan daya ingat
  • Mudah cemas atau stres
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan mental hingga memicu kecemasan atau depresi ringan.

Cara Mengatasi Brain Rot

Meskipun belum ada cara pasti yang membuktikan bagaimana konten receh berdampak langsung pada otak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko brain rot:

1. Gunakan Teknik Pomodoro: Teknik ini mengatur waktu fokus dan istirahat, misalnya bekerja selama 25 menit lalu istirahat 5 menit. Ulangi beberapa kali hingga pekerjaan selesai. Cara ini terbukti bisa membantu meningkatkan konsentrasi.
2. Batasi Waktu Layar (Screen Time): Coba batasi waktu bermain ponsel di luar jam kerja. Orang dewasa sebaiknya tidak lebih dari 2 jam sehari untuk penggunaan hiburan. Anak-anak usia 2 tahun ke atas cukup 1 jam per hari, sedangkan anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak diberi akses ke gawai sama sekali.
3. Kurasi Konten yang Dikonsumsi: Pilih informasi dari sumber yang terpercaya dan hindari konten clickbait. Ini membantu otak hanya menerima informasi yang relevan dan berguna.
4. Aktif di Dunia Nyata: Coba ganti waktu berselancar di internet dengan aktivitas offline seperti olahraga, berkebun, atau jalan-jalan ringan. Ini bisa menyegarkan pikiran dan mengurangi ketergantungan pada ponsel.
5. Hindari Main HP Sebelum Tidur: Penggunaan gawai di malam hari bisa mengganggu produksi hormon melatonin yang mengatur tidur. Hindari scrolling media sosial terlalu lama sebelum tidur agar kualitas tidur tetap terjaga.
6. Batasi Aplikasi di Ponsel: Semakin banyak aplikasi hiburan, semakin besar godaan untuk membuka ponsel. Coba hapus atau nonaktifkan aplikasi yang tidak terlalu dibutuhkan agar waktu penggunaan ponsel bisa lebih terkontrol.

Nah, itulah ulasan tentang brain rot kondisi yang bisa menurunkan kemampuan berpikir akibat terlalu sering mengonsumsi konten receh. Semoga menambah wawasan Anda ya!

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top