Masih Ada 3.000 Kursi! Jateng Buka SPMB Tahap II untuk Siswa Miskin

Ma'rifah Nugraha
0

Pemprov Jateng membuka peluang sekolah gratis lewat program Sekolah Kemitraan Swasta. Foto spmb.jatengprov.go.id.

Semarang. EDUKASIA.ID – Siswa dari keluarga miskin di Jawa Tengah yang belum lolos masuk SMA/SMK Negeri tak perlu khawatir. Pemprov Jateng membuka peluang sekolah gratis lewat program Sekolah Kemitraan Swasta yang digagas langsung oleh Gubernur Ahmad Luthfi.

Program ini menjadi angin segar bagi calon murid baru (CMB) yang tidak tertampung di sekolah negeri pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap utama.

“Masih ada kesempatan untuk adik-adik bisa bersekolah di sekolah mitra, yang nanti juga perlakuannya sama dengan adik-adik di sekolah negeri. Tidak akan dibebani biaya, gratis,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Syamsudin Isnaeni, Jumat, 4 Juli 2025.

Syamsudin mengatakan, Sekolah Kemitraan Swasta adalah terobosan pertama di Indonesia, di mana siswa miskin dapat bersekolah gratis di SMA/SMK swasta dengan pembiayaan penuh dari APBD.

“Jadi, tidak dibebani biaya untuk sekolah. Nanti dari APBD yang akan diberikan operasional kepada sekolah mitra tersebut, untuk meng-cover pembiayaan dari anak-anak tersebut,” jelasnya.

Program ini disediakan khusus untuk siswa dari keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jateng, kategori:
  • Prioritas 1 (miskin ekstrem),
  • Prioritas 2 (sangat miskin),
  • Prioritas 3 (miskin).
“Mereka termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Jateng prioritas 1 (miskin ekstrem), 2 (sangat miskin), dan 3 (miskin),” tegasnya.

Total tersedia kuota 5.004 kursi untuk program ini, tersebar di 139 sekolah swasta jenjang SMA/SMK. Masing-masing sekolah menyediakan 36 kursi.

Namun hingga SPMB reguler berakhir, baru 1.913 siswa dari keluarga miskin yang mendaftar di sekolah kemitraan.

“Terakhir kami pantau, untuk sekolah kemitraan dengan kuota 5.004 siswa, kemarin terserap kurang lebih 1.913 siswa," kata Syamsudin.

"Jadi masih ada sekitar 3.000-an (3.091) yang belum masuk. Karena minat anak-anak cenderung masih ke sekolah negeri,” tambahnya.

Untuk mengoptimalkan kuota yang masih tersisa, Pemprov Jateng membuka SPMB Tahap II khusus bagi siswa miskin.

Pendaftaran dilakukan secara daring pada 7–9 Juli 2025 melalui situs resmi https://spmb.jatengprov.go.id.

Sosialisasi dan optimalisasi program berlangsung 4–6 Juli, daftar ulang pada 11 Juli, dan tahun ajaran baru dimulai 14 Juli 2025.

Adapun yang bisa mengikuti SPMB Tahap II adalah:
  • CMB dari DTKS Jateng prioritas 1–3,
  • CMB Anak Celana dan Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sudah diverifikasi saat SPMB Utama,
  • Data peserta harus sudah masuk dalam sistem database SPMB dan divalidasi oleh Dinas Sosial Jateng.
“Dan tidak untuk mereka yang tidak di sekolah negeri di luar database,” tegas Syamsudin.

Sebagai informasi, pada SPMB tahap utama, sebanyak 224.925 CMB dinyatakan lolos. Dari jumlah itu, 221.319 siswa melakukan daftar ulang, sementara 3.606 tidak.

Posisi siswa yang tak daftar ulang otomatis digantikan oleh CMB cadangan, yang wajib daftar ulang pada 2–4 Juli 2025.

Syamsudin mengingatkan para kepala sekolah dan Cabang Dinas Pendidikan agar aktif menyosialisasikan program ini, demi membantu siswa miskin mendapatkan akses pendidikan yang setara.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top