EDUKASIA.ID - Kita sering mendengar istilah demokrasiZ tapi pahamkah kita bagaimana wujudnya di Indonesia dari masa ke masa?
Berdasarkan sumber Buku Modul PPKn Kelas X, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN (2020), demokrasi itu berarti kekuasaan di tangan rakyat. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani: demos (rakyat) dan kratos (kekuasaan/pemerintahan).
Di Indonesia, kita punya demokrasi yang khas, yaitu Demokrasi Pancasila demokrasi yang berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila.
Tapi bagaimana pelaksanaan demokrasi itu berjalan sepanjang sejarah Indonesia? Yuk, kita kilas balik bagaimana penerapannya mulai dari masa Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi.
Demokrasi pada Masa Orde Lama
Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Indonesia kembali ke UUD 1945. Saat itu, rakyat berharap sistem pemerintahan jadi lebih stabil dan demokratis. Namun, harapan tinggal harapan.
Yang terjadi justru sebaliknya, lahirnya Demokrasi Terpimpin, di mana kekuasaan sangat terpusat pada Presiden Soekarno. Beberapa penyimpangan yang terjadi antara lain:
- Ideologi negara menyimpang dari Pancasila.
- Pesiden Soekarno diangkat sebagai presiden seumur hidup (TAP MPRS No. III/MPR/1963).
- DPR hasil Pemilu 1955 dibubarkan, diganti dengan DPR-GR yang ditunjuk langsung.
- Hak DPR dalam mengatur anggaran negara (hak budget) tidak berjalan.
- Politik luar negeri RI tidak lagi bebas dan aktif, tapi condong ke “poros Jakarta–Peking”.
Demokrasi pada Masa Orde Baru
Masa Orde Baru dimulai setelah Presiden Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret 1966 (SUPERSEMAR). Awalnya, Orde Baru datang dengan semangat mengembalikan “kemurnian” Pancasila dan UUD 1945.
Namun dalam praktiknya, demokrasi justru kembali mengalami berbagai penyimpangan, di antaranya:
- Militer sangat dominan dan sulit dikontrol oleh sipil.
- Sistem hukum cenderung tidak independen.
- Pemilu hanya formalitas, hasilnya bisa ditebak.
- Kekuasaan presiden jauh lebih besar dibandingkan legislatif atau yudikatif.
- Media dikekang dan sulit menyampaikan kritik.
- Kelompok-kelompok yang kritis ditekan, bahkan dibungkam.
- Hak-hak minoritas kurang dilindungi.
Demokrasi pada Masa Reformasi
Tahun 1998 menjadi titik balik besar bagi demokrasi Indonesia. Setelah lengsernya Presiden Soeharto, era Reformasi dimulai dengan berbagai pembaruan politik.
Inilah masa di mana demokrasi mulai menunjukkan wajahnya yang lebih terbuka dan inklusif.
Beberapa perubahan positif yang terjadi:
- Kemerdekaan pers terjamin, media bebas menyuarakan kritik.
- Kebebasan membentuk partai politik, membuat pilihan politik lebih beragam.
- Pemilu yang lebih demokratis, berlangsung langsung, umum, bebas, dan rahasia.
- Pembebasan narapidana dan tahanan politik.
- Otonomi daerah memberikan kewenangan lebih ke pemerintah lokal.
- Kebebasan berpolitik dan menyuarakan pendapat makin luas.
Walau belum sempurna, masa Reformasi membawa harapan baru bagi kehidupan demokrasi di Indonesia.
Nah, itulah ulasan tentang perjalanan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa. Semoga menambah wawasan Anda ya!
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.