PKS Ingatkan Ancaman 2 Juta Sarjana Pendidikan Menganggur

Ma'rifah Nugraha
0
Ketua DPP PKS Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Kurniasih Mufidayati. Foto PKS.

EDUKASIA.ID - Ketua DPP PKS Bidang Pendidikan dan Kesehatan, Kurniasih Mufidayati, menegaskan komitmen partainya memperjuangkan nasib lulusan sarjana pendidikan.

Ia mengingatkan, lulusan pendidikan seharusnya menjadi pilar pembangunan bangsa, bukan justru menambah angka pengangguran terdidik.

“Ini tantangan kita semua, bagaimana lulusan sarjana pendidikan bisa terserap ke lapangan pekerjaan, khususnya profesi guru,” kata Kurniasih di Jakarta, Jumat, 29 Agustus 2025, dikutip dari laman PKS.

Kurniasih menilai pemerintah perlu memperluas formasi guru, baik Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) maupun ASN. Dengan begitu, jutaan lulusan pendidikan dapat mengabdi sesuai bidangnya.

Berdasarkan Statistik Pendidikan Tinggi 2020, sarjana pendidikan mencapai 21,84% dari total 1,5 juta lulusan perguruan tinggi.

"Jika tren linier, maka pada 2025 jumlahnya bisa menembus 2 juta," ujarnya.

Masalah makin pelik karena adanya moratorium perekrutan guru ASN beberapa tahun terakhir. Data Dapodik 2021 mencatat kebutuhan guru ASN di sekolah negeri mencapai 2.268.716 orang. Namun yang tersedia baru 1.320.771 orang. Artinya, masih ada kekurangan 1.002.616 guru ASN.

“Kesempatan menjadi mengecil karena moratorium, padahal formasi guru ASN di sekolah negeri masih kekurangan,” jelas Kurniasih.

PKS mendesak pemerintah membuka formasi guru PPPK dan memperhatikan distribusi tenaga pendidik di wilayah 3T. Menurut Kurniasih, insentif tambahan juga perlu diberikan bagi guru yang bersedia bertugas di daerah tersebut.

Ia mengungkapkan, konsentrasi guru masih sangat timpang.

"Konsentrasi guru kita masih di Pulau Jawa, hampir 41 persen. Artinya perlu ada pemerataan guru ke wilayah lain,” tegas Anggota Komisi X DPR RI itu.

Selain memperjuangkan formasi guru, Kurniasih juga mendorong sarjana pendidikan berani mengambil peluang lain. Menurutnya, alumni bisa merambah ke sektor ekonomi kreatif berbasis pendidikan maupun bidang pekerjaan lain di luar profesi guru.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top