1.009 Sekolah Terdampak Bencana, Kemendikdasmen Dirikan Tenda Darurat

Ma'rifah Nugraha
0
Tenda darurat. Foto Kemendikdasmen.

Jakarta. EDUKASIA.ID – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bergerak cepat menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk wilayah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Selain mendirikan tenda-tenda darurat, Kemendikdasmen juga mengalokasikan dana lebih dari Rp4 miliar pada tahap pertama.

Hal ini ditempuh untuk memastikan proses belajar tetap bisa berlangsung bagi murid di daerah terdampak banjir. Sekjen Kemendikdasmen, Abdul Mu’ti, menyebut mitigasi juga dilakukan di wilayah lain yang berpotensi terdampak.

“Kami sudah melakukan mitigasi dan melakukan pemetaan, tidak hanya Aceh dan Sumatra Utara, tetapi juga di beberapa tempat di Jawa Timur, dan Jawa Tengah,” jelas Abdul Mu’ti di Jawa Timur, Sabtu, 29 November 2025.

Di Jakarta, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, menuturkan bahwa kementerian menunggu daftar kebutuhan dari daerah untuk percepatan distribusi bantuan.

“Kami menunggu info datanya, jika sudah ada maka bisa kami proses pengirimannya. Kami juga terus berkoordinasi dengan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),” tuturnya, Sabtu, 29 November 2025.

Data Kemendikdasmen per Minggu, 30 November 2025 mencatat total 1.009 satuan pendidikan terdampak. Rinciannya yakni 310 di Aceh, 385 di Sumut, dan 314 di Sumbar. Di Aceh, satuan pendidikan terdiri dari 57 PAUD, 91 SD, 55 SMP, 65 SMA, 34 SMK, 1 PKBM/SKB, dan 7 SLB. Di Sumut terdapat 76 PAUD, 199 SD, 92 SMP, 11 SMA, 6 SMK, dan 1 SLB. Sementara di Sumbar meliputi 51 PAUD, 63 SD, 71 SMP, 20 SMA, 1 SMK, dan 8 SLB.

Untuk kebutuhan darurat, Kemendikdasmen menyiapkan 126 unit Tenda Ruang Kelas Darurat, 10.200 paket perlengkapan belajar siswa, serta dukungan pendanaan berupa Bantuan Peningkatan Mutu Pembelajaran senilai Rp25 juta per voucher, bantuan keuangan, dan Bantuan Operasional SPAB sebanyak 20 paket.

Layanan dukungan psikososial juga disiapkan melalui 2 paket bantuan masing-masing senilai Rp50 juta. Sementara itu, kebutuhan buku mencakup 20.000 eksemplar buku teks, 15.000 buku nonteks, serta rencana pengadaan tambahan sebanyak 50.000 buku.

Kemendikdasmen turut menyiapkan program revitalisasi 2026 yang diprioritaskan untuk daerah terdampak. Saat ini kementerian terus mendata kebutuhan tenda, perlengkapan sekolah, hingga menyiapkan kanal donasi melalui QRIS dan rekening bantuan yang diatur oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT). Koordinasi dilakukan intensif melalui grup WhatsApp per provinsi.

Distribusi Logistik BNPB untuk Aceh

Sementara itu, BNPB turut mempercepat pengiriman logistik dan peralatan ke berbagai wilayah di Aceh melalui jalur darat, laut, dan udara. Penanganan dilakukan melalui dua titik utama, yakni Banda Aceh dan Medan.

Untuk daerah yang akses daratnya terputus, pengiriman dilakukan lewat jalur laut menggunakan kapal express bahari ke Lhokseumawe, Langsa, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang pada Sabtu, 29 November 2025.

Sedangkan untuk wilayah yang belum bisa dijangkau darat maupun laut, BNPB mengerahkan pesawat caravan dan helikopter. Saat ini telah dikerahkan helikopter milik TNI AU, TNI AL, TNI AD, serta dua helikopter BNPB.

Dari jalur darat, pengiriman telah diberangkatkan pada Jumat, 28 November ke Pidie Jaya, Pidie, Bireuen, Aceh Besar, dan Aceh Barat. Bantuan awal mencakup 200 paket sembako, 200 pouch makanan siap saji, 100 paket hygiene kit, 200 kasur lipat, 100 paket alat kebersihan, 100 selimut, dan 100 matras. Di sejumlah wilayah, BNPB juga mengirimkan perangkat tambahan seperti starlink, genset, dan perahu LCR.

Hingga kini distribusi bantuan masih berlangsung melalui berbagai moda untuk memastikan seluruh wilayah terdampak terjangkau.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top